Nama : Noer Adhitya Rini
NPM : 27214996
Kelas : 4EB31
Mata Kuliah : Etika Profesi Akuntansi
Dosen : Evan Indrajaya
PT.
ANEKA TAMBANG TBK
Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
1.
Current
Ratio
Current
ratio memberikan informasi tentang kemampuan aktiva lancar untuk menutup
hutang lancar. Perhitungan current ratio
berdasarkan data di laporan keuangan PT. Aneka Tambang Tbk tahun 2016 adalah :
= (Rp 10.630.221.568.000 ) / (Rp 4.352.313.598.000 )×100%
= 2,442430061 × 100%
=
244,2430061% ≈ 244,24%
Perusahaan
dikatakan sehat jika current rationya
berada di atas 1 atau diatas 100% artinya aktiva lancar harus jauh di atas
jumlah hutang lancar, dan untuk kasus pada perusahaan ini dapat dikatakan bahwa
perusahaan sehat karena memiliki current
ratio diatas 100% yaitu 244,24%.
2.
Quick
Ratio
Quick
ratio disebut juga acid test ratio, merupakan perimbangan antara jumlah aktiva lancar
dikurangi persediaan, dibagi dengan jumlah hutang lancar. Rasio ini menunjukkan
kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Perhitungan
quick ratio berdasarkan data di
laporan keuangan PT. Aneka Tambang Tbk tahun 2016 adalah :
Quick Ratio =
(Aktiva Lancar-Persediaan)/(Hutang Lancar)×100%
= (Rp
10.630.221.568.000 - Rp
1.388.415.530.000 ) / (Rp
4.352.313.598.000) × 100%
= (Rp
9.241.806.038.000 ) / (Rp
4.352.313.598.000) × 100%
= 2,123423745 × 100%
= 212,3423745% ≈ 212,34%
Angka
rasio ini tidak harus 100% atau 1:1, walaupun rasionya tidak mencapai 100%
tetapi mendekati 100% pun sudah dikatakan sehat, karena hasil quick ratio pada perusahaan ini adalah 212,34%
maka dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan sehat.
3.
Cash
Ratio
Rasio ini membandingkan antara kas dan
aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Perhitungan
cash ratio berdasarkan data di
laporan keuangan PT. Aneka Tambang Tbk tahun 2016 adalah :
Cash Ratio = (Kas + Setara Kas) / (Hutang
Lancar) × 100%
= (Rp 565.170.000
+ Rp 7.622.820.268.000) / (Rp
1.220.778.246.218.000) × 100%
= (Rp 7.623.385.438.000) / (Rp 4.352.313.598.000) × 100%
= 1,751570806 × 100%
= 175,1570806 ≈ 175,16%
Sama
seperti quick ratio, angka rasio ini
tidak harus 100% atau 1:1, walaupun rasionya tidak mencapai 100% tetapi
mendekati 100% pun sudah dikatakan sehat, dari hasil perhitungan menunjukan
nilai cash ratio pada perusahaan ini
adalah 175,16% maka dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan sehat.
4.
Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover Ratio)
Rasio ini akan menunjukkan nilai relative
antara nilai penjualan bersih terhadap modal kerja bersih. Perhitungan rasio
perputaran kas berdasarkan data di laporan keuangan PT. Aneka Tambang Tbk tahun
2016 adalah :
Rasio Perputaran
Kas = (Penjualan Bersih) / (Modal Kerja
Bersih) × 100%
= (Rp 9.106.260.754.000) / (Rp 6.277.907.970.000 ) × 100%
= 1,450524729
× 100%
= 145,0524729%
≈ 145,05%
Dari
perhitungan tersebut diketahui bahwa rasio perputaran kas pada perusahaan ini
adalah sebesar 145,05% dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam keadaan baik.
5.
Working
Capital to Total Asset Ratio
Rasio ini dapat menilai likuiditas dari
total aktiva dan posisi modal kerja. Perhitungan Working Capital to Total Asset Ratio berdasarkan data
di laporan keuangan PT. Aneka Tambang Tbk tahun 2016 adalah:
= (Rp
10.630.221.568.000 - Rp
4.352.313.598.000) / (Rp
29.981.535.812.000 )×100%
= (Rp
6.277.907.970.000) / (Rp 29.981.535.812.000 )×100%
= 0,209392474 × 100%
= 20,93924744% ≈ 20,94%
Dari
perhitungan tersebut diketahui bahwa Working
Capital to Total Asset Ratio pada perusahaan ini adalah sebesar 20,94%.
COC (Cost Of Capital)
Cost
of Capital atau biaya modal mempunyai dua makna,
tergantung dari sisi investor atau perusahaan. Dari sudut pandang investor cost
of capital adalah opportunity cost (biaya pengorbanan) dari dana yang
ditanamkan investor pada suatu perusahaan. Sedangkan dari sudut pandang
perusahaan, cost of capital adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh sumber dana yang dibutuhkan.
Pada umumnya komponen Biaya Modal (Cost of Capital) terdiri dari Cost of Debt (biaya hutang) dan Cost of Equity (biaya modal sendiri).
1.
Cost Of Debt (Biaya Hutang)
a) Biaya Utang Sebelum Pajak (before-tax cost of debt)
Hutang dapat diperoleh
dari lembaga pembiayaan atau dengan menerbitkan surat pengakuan hutang
(oligasi). Biaya hutang yang berasal dari pinjaman adalah merupakan bunga yang
harus dibayar perusahaan, sedangkan biaya hutang dengan menerbitkan obligasi
adalah tingkat pengembalian hasil yang diinginkan (required of return) yang diharapkan investor yang digunakan untuk
sebagai tingkat diskonto dalam mencari nilai obligasi.
Keterangan
:
C = Pembayaran bunga (kupon) tahunan
M = Nilai nominal (maturitas) atau face value setiap surat obligasi
NVd
= Nilai pasar atau hasil bersih dari
penjualan obligasi
n = Masa jatuh tempo obligasi dalam n
tahun
Perhitungan PT Aneka Tambang Tbk
= (Rp 26.547.000.000 + (Rp 3.000.000.000.000 -
Rp 2.992.209.000.000)/10) / ((Rp 3.000.000.000.000 + Rp 2.992.209.000.000)/2)
= (Rp 26.547.000.000+Rp 779.100.000.000) / (Rp5.992.209.000.000
/2)
= (Rp 805.647.000.000) / (Rp 2.996.104.500.000)
= 0,268898164 ≈ 0,269
b)
Biaya Utang setelah Pajak (after-tax cost
of debt)
Biaya
utang setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan biaya utang sebelum pajak
dengan (1 - T), dengan T adalah tingkat pajak marginal.
Rumus:
Ki
= Kd (1 – T)
Keterangan:
Ki
= Biaya utang setelah pajak
Kd = Biaya utang sebelum pajak
T = Tarif pajak
Perhitungan PT Aneka Tambang Tbk
*dengan
asumsi bahwa besarnya pajak adalah 30%
Ki
= Kd ( 1 – T )
=
0,269 (1-0,3)
=
0,269 (0,7)
=
0,1883 ≈
0,188
2.
Biaya Saham Preferen
Saham
preferen mempunyai karakteristik kombinasi antara utang dengan modal sendiri
atau saham biasa. Salah satu ciri saham preferen yang menyerupai utang adalah
adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya. Biaya saham preferen adalah tingkat
pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.
Kp= Dp / Pn
Keterangan:
Kp = Biaya saham preferen
Dp
= Dividen saham preferen
Pn = Harga bersih pada saat emisi
Perhitungan PT Aneka Tambang Tbk
Pada
PT Aneka Tambang Tbk saham preferen hanya dapat dimiliki oleh Pemerintah
Republik Indonesia.
= (Rp 10.000)/(Rp 100.000)
= 0,1
3.
Cost
of Equity (Biaya Modal Sendiri)
Biaya
modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas saham biasa yang
diinginkan oleh para investor. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam
perhitungan biaya modal laba ditahan, yaitu pendekatan Capital Aset Pricing Model (CAPM), dimana biaya modal laba ditahan
adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri yang diinginkan oleh investor
yang terdiri dari tingkat bunga bebas risiko dengan premi risiko pasar
dikaliikan dengan β (resiko saham perusahaan).
Rumus:
Ks
= Rf
+ β (Rm – Rf)
Keterangan:
Ks = Biaya laba ditahan
Rf = Tingkat pengembalian bebas risiko
β = beta, pengukuran sistematis saham
Rm=
Tingkat pengembalian saham
Adapun
variabel-variabel yang digunakan dalam penghitungan CAPM adalah sebagai
berikut:
1)
Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko ( Rf )
Tingkat suku bunga bebas risiko diambil
dari suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama satu tahun.
Rf yang merupakan suku bunga obligasi
pemerintah atau surat hutang pemerintah.
2)
Return Pasar ( Rm )
Return pasar dapat diketahui dengan
menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per bulan untuk tiap-tiap tahun.
Rumus:
Keterangan:
Rm = Tingkat pengembalian yang diharapkan pasar
IHSG
t = Harga penutupan IHSG akhir
hari transaksi bulan ini
IHSG
t-1 = Harga penutupan IHSG akhir
bulan lalu
3)
Resiko Sistematis ( β )
Perkiraan koefisien beta saham ( β )
digunakan sebagai indeks dan risiko saham beta. Perhitungan beta dilakukan
dengan pendekatan regresi. Rumus:
Keterangan:
X
= Tingkat keuntungan portofolio pasar (indeks pasar)
Y
= Tingkat keuntungan saham
Perhitungan :
Diketahui
:
Rf = 5,69900%
Rmt
= (IHSGt - IHSG(t-1)) / IHSG(t-1)
=(5.296,710-
5.148,910) / 5.148,910
=
0,0287051045755316 ≈ 0,028
Maka
:
Ks =
Rf + β (Rm – Rf)
=
569,9 + 1 ( 0,028 – 569,9 )
=
569,9 + (-569,62)
= 0,18
4.
Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
Dalam
praktek pembiayaan atau pendanaan yang digunakan perusahaan diperoleh dari
berbagai sumber. Dengan demikian biaya riil yang ditanggung oleh perusahaan
merupakan keseluruhan biaya untuk semua sumber pembiayaan yang digunakan.
Rumus:
WACC
= Wd . kd (1 – T) + Ws. Ks
Keterangan:
WACC
= Biaya modal rata-rata tertimbang
Wd = Proporsi hutang dalam struktur
modal
Kd = Biaya hutang (cost of
debt)
Ws = Proporsi saham biasa dalam
struktur modal
Ks = Tingkat pengembalian yang
diinginkan investor
Perhitungan PT Aneka Tambang Tbk
WACC
= Wd . Kd (1 – T) + Ws. Ks
=
0,6287 x 0,188 + 0,130 x 0,18
=
0,1181956 + 0,0234
=
0,1415956 ≈
0,141
Lampiran :
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Laba Rugi
Referensi :