Rabu, 31 Desember 2014

Melemahnya Nilai Tukar Rupiah (Tulisan 4 Pengantar Bisnis Semester 1)

1.            Pendahuluan

a.        Latar Belakang
     Nilai tukar rupiah terhadap dolar pada bulan Desember 2014 melemah, tidak hanya sekali ini saja nilai tukar rupiah melemah namun sudah pernah terjadi beberapa sebelumnya. Nilai tukar rupiah selalu mengalami pasang surut yang disebabkan oleh berbagai faktor.
    Melemahnya nilai tukar rupiah ini tentu akan berdampak bagi berbagai sektor perekonomian di indonesia. Apalagi bagi sektor-sektor perekonomian yang menyangkut kegiatan ekspor-impor pasti akan sangat mengalami dampak tersebut karena kurs dollar digunakan sebagai perhitungan harga. 

b.        Rumusan Masalah
1.       Penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar pada desember 2014 ?
2.       Apa dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah?

c.        Tujuan
      Menjelaskan faktor penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar dan dampak yang ditimbulkan.


2.             Isi

       Pada Desember 2014 ini dikabarkan nilai tukar rupiah melemah. Banyak Faktor yang dapat menjadi penyebab melemahnya nilai tukar uang di suatu negara diantaranya :
1.   Perbedaan tingkat inflasi antara 2 negara
     Suatu negara yang tingkat inflasinya konsisten rendah akan lebih kuat nilai tukar mata uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih tinggi. Nilai tukar mata uang negara-negara yang inflasinya lebih tinggi akan mengalami depresiasi dibandingkan negara partner dagangnya.
2.    Perbedaan tingkat suku bunga antara 2 negara
    Dengan merubah tingkat suku bunga, bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang. Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar. Namun jika inflasi kembali tinggi, investor akan keluar hingga bank sentral menaikkan suku bunganya lagi. Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga maka akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.
3.    Neraca perdagangan
    Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut membayar lebih banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran yang diperoleh dari negara partner dagang. Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara partnernya melemah. Keadaan sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar mata uang negara tersebut menguat terhadap negara partner dagang.
4.   Hutang publik (Public debt)
    Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-proyek untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public debt membengkak. Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang. Keadaan bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara tersebut default (gagal bayar) sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.
5.    Ratio harga ekspor dan harga impor
    Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan sebaliknya untuk harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.
6.    Kestabilan politik dan ekonomi
     Para investor tentu akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung beresiko tinggi sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara tersebut.

  Sedangkan faktor penyebab nilai tukar rupiah dengan dollar yang melemah saat ini menurut pengamat pasar valas Farial Anwar yang dilansir dari detikFinance disebabkan oleh beberapa faktor, dari faktor global ada kekhawatiran Bank Sentral AS The Federal Reserves/The Fed akan segera menaikkan suku bunga yang menyebabkan sejumlah investor ambil ancang-ancang untuk keluar dari pasar Indonesia.
 Sementara faktor dari dalam negeri, permintaan valas saat ini masih tinggi. Baik untuk pembayaran utang jatuh tempo atau mengimpor berbagai kebutuhan seperti minyak, pagan dan sebagainya. Selain itu eksportir masih enggan menaruh dana di perbankan dalam negeri karena belum adanya instrumen yang memadai. Akibatnya, masih banyak eksportir yang memasukkan devisa hasil ekspor di bank-bank luar negeri.
 Merosotnya nilai tukar rupiah mencerminkan permintaan masyarakat terhadap mata uang rupiah karena menurunnya peran perekonomian nasional atau karena meningkatnya permintaan mata uang asing sebagai alat pembayaran internasional. Dampak yang akan terjadi adalah meningkatnya biaya impor bahan bahan baku, sehingga membebankan para pengusaha yang mendistribusikan barang dagangannya hingga ke luar negeri.


3.            Penutup
a.       Kesimpulan
      Melemahnya nilai tukar rupiah tidak dapat dihindari namun dapat diatasi. Sebagai masyarakat kita tidak bisa berbuat banyak, kita hanya dapat begantung pada keputusan apa yang akan diambil pemerintah untuk memecahkan masalah tersebut. Semoga hal ini cepet diatasi agar dapat mengembalikan perekonomian indonesia menjadi normal seperti sebelumnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Welcome to My Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang