I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif. Angkutan umum juga menjadi salah satu pemecahan masalah kemacetan karena semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan umum, semakin efektif pula penggunaan jalan raya. Dibandingkan dengan kendaraan pribadi yang hanya dapat mengangkut sedikit penumpang sehingga tidak efektif, dan banyaknya kendaraan pribadi, akan menyebabkan kemacetan. Hal ini dikarenakan jumlah peningkatan kendaraan pribadi tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas jalan.
Penggunaan kendaraan pribadi juga lebih konsumtif, karena jika menggunakan kendaraan umum bahan bakar yang diperlukan tidak banyak, hanya satu kendaraan untuk banyak orang. Membahas tentang bahan bakar, dengan naiknya harga BBM dampaknya pun dirasakan pada naikknya tarif angkutan umum, karena angkutan umum tidak akan terlepas dari BBM.
b. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab naiknya tarif angkutan umum di jakarta?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari kenaikan tarif angkutan umum ?
c. Tujuan
Menjelaskan penyebab tarif angkutan umum dijakarta dinaikkan dan dampak yang ditimbulkan bagi penumpang dan supir angkutan tersebut.
II. ISI
Dilansir dari tempo.co dikatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta telah menandatangani peraturan gubernur tentang penyesuaian tarif angkutan umum. Penyesuaian tarif tersebut dilakukan menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
kenaikan tarif ini merupakan perkalian dari biaya operasional dengan jumlah keuntungan sebesar 10 persen, dibagi dengan jumlah penumpang. Sehingga, diperoleh kenaikan tarif yang baru sebesar Rp 4.100 atau dibulatkan menjadi Rp 4.000 , dari tarif sebelumnya yang berkisar Rp. 3000 .
Naiknya tarif angkot tersebut di sesalkan oleh para penumpang. Namun hal ini dilakukan dengan tujuan agar pengusaha angkot dapat bernafas lega ditengahnya kenaikan harga bbm. Akan tetapi naiknya tarif angkutan tersebut bagi beberapa supir dianggap membebankan, mereka menganggap bahwa dengan kenaikan tarif yang hanya Rp. 1000 masih belum mencukupi kebutuhan mereka karena masih tidak cukup untuk biaya perawatan angkot, bagi mereka kenaikan tarif seharusnya sebesar Rp. 2000. Sesuai dengan harga kenaikan BBM.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama juga melihat berbagi persoalan yang membelit angkutan umum di ibukota. Sebab itu, beliau sebelumnya merencanakan pengambil alihan pengelolaan seluruh angkutan umum di Jakarta.
Ia merencanakan pengelolaan angkutan umum nantinya diserahkan seluruhnya kepada PT Transjakarta. Sedangkan awak angkutan nantinya mendapat gaji bulan yang diberikan jauh di atas UMP yakni mencapai Rp5 juta.
III. Penutup
a. Kesimpulan
Dampak kenaikan BBM bersubsidi menyerang semua aspek kehidupan mulai dari kebutuhan pokok hingga transportasi. Untuk kenaikan harga tarif angkutan umum, sepertinya memang layak karena angkutan umum tidak akan bisa lepas dari BBM, jika tarif tidak dinaikkan maka pengusaha angkota bisa saja gulung tikar dikarenakan pemasukan yang tidak sebanding dengan yang harus dikeluarkan.
b. Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar